Pages

Senin, 14 Maret 2016

Sempurna Harusnya Hanya Milik Tuhan (Atau Andra and The Backbone)

Cagar Alam Kepualauan Krakatau (indonesia.travel)

#Repost

Tulisan ini mungkin mengingatkan kita, jika para atlet juga butuh liburan dan refresh kegiatan layaknya kita para pekerja yang berkutat dengan kegiatan sama setiap harinya. Ini cuma repost dari deridestan.blogspot.co.id dan sudah cukup lama dipublish, tapi masih layak buat dire-publish lah.

*TKP*

“Senin, 20 Juli 2015 saya menyempatkan diri menjemput juara bertahan Taipei Grand Prix Gold 2014 dan 2015 Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di bandara international Soekarno-Hatta. Ya, hanya sekedar warm welcome dan mengucapkan selamat atas pencapaian yang telah mereka capai.

Greysia secara khusus meluangkan waktu pada saya (dan 2 orang teman) untuk berbincang sebentar tapi hasil dari perbincangan itu malah membuat saya jadi sedikit miris, terenyuh dan sedih karena ada satu jawaban Greys yang harusnya tidak pernah terucap.

Saya : “Abis ini libur dulu kak?”
Greys : “Ia ni soalnya asrama juga blm ada siapa siapa, belum mulai latihan”
Saya : “Wah Senin depan baru masuk ya ka?”
Greys : “Haha enggalah, ngapain? Ntar dibully lagi!”

Dan kamipun tertawa lepas.

“Ntar dibully lagi”, sebuah kalimat yang enteng dan Greys pun berkata sambil tertawa tapi saya merasa ada makna yang dalam dari kalimat itu. Makna yang harusnya disadari para haters sebagai sebuah pesan bahwa apa yang mereka katakana bisa menjadi beban bagi para pejuang dan pahlawan masa kini Indonesia.

Sebagai fans Greysia sejak 7 tahun lalu saya mengerti bahwa travelling adalah hoby Greys dan kalau ditarik ke belakang haters memang suka sekali mempermasalahkan hal ini. Jadi kalau saya sudah terbiasa dan mungkin Greys juga tapi apakah pantas bila kalian haters mempermasalahkan sesuatu yang sudah menjadi hak mereka para atlet?
Mempermasalahkan sesuatu yang sudah menjadi kebutuhan mereka?
Mempermasalahkan liburan? Pantaskah?

Saya suka bingung pada haters yang suka mem-bully liburan-liburan atlet, padahal  mereka tidak pernah tahu bagaimana atlet menjalani porsi latihan, menggarap semua program menyiksa, menjalani hari-hari berat dari seminggu lainnya. Latihan fisik, latihan drill dan sebagainya sungguh sangat menguras tenaga dan mental, belum lagi saat turnamen yang penuh pressure sehingga harusnya wajar bila ada beberapa hari free mereka memanfaatkan untuk liburan.

Saya mengerti, sebagai atlet mereka harus memberikan 100 bahkan 1000 persen dirinya untuk memberikan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia tapi ingat atlet juga manusia, bukan robot yang kuat dan tidak punya rasa lelah, sehingga memerlukan waktu untuk sekedar memulihkan jiwa dan pikiran. Percayalah, usai liburan mereka akan kembali pada trek yang sesuai dengan semangat, fokus dan mental yang baik untuk kembali meraih impian menjadi juara. Percayalah!

Dan pada akhirnya saya hanya mengajak para haters untuk bertobat mengurusi hal-hal yang menjadi hak mereka, kurang-kurangin lah nyinyir hal-hal remeh temeh karena itu malah membuat kalian terlihat makin tidak berguna. Lebih baik beri saran dan kritik membangun dengan kata-kata yang mungkin pahit tapi tetap sopandan bermakna. Oia..satu lagi, jauhkan ekpetasi sempurna pada mereka karena sesungguhnya sempurna itu hanya milik Tuhan (atau Andra and The Backbone)

Ciao!

@Destangreys, 2015”



Sumber TKP: http://deridestan.blogspot.co.id/2015/07/sempurna-harusnya-hanya-milik-tuhan-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar