Pages

Selasa, 22 Maret 2016

Rekap Medali Bulutangkis di Januari 2016

#LatePost

Tabulated below are the Grand Prix performances based on country (wikipedia.org)

Perjalanan Tim Indonesia selama 31 hari, dengan mencatatkan hasil positif dan berikut perjalanan terbaik dari Tim Indonesia di enam ajang yang diikuti dari daftar yang tertera di bwfbadminton.org.

This is recap Indonesian medal in January!

Kalender dibulan Januari

Grand Prix Gold (GPG)

Winner
Runner Up
2
-

Pada bulan Januari, Tim Bulutangkis Indonesia mengikuti 2 gelaran Grand Prix Gold yang diadakan di Malaysia dan India. Hasil maksimal berhasil ditorehkan didua gelaran ini.

Malaysia Masters 2016 dengan total hadiah USD 120.000, memberikan hasil manis dengan menorehkan Gideon Markus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo (MD) sebagai jawara Grand Prix Gold pertama di 2016. Pada babak Final, Kevin/Gideon berhasil mengalahkan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong 18-21 21-13 21-18. Pada tahun 2015 lalu, hasil terbaik ditorehkan Praveen Jordan/Debby Susanto yang hanya menjadi Finalis Ganda Campuran.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Gideon Markus Fernaldi (Ka/Ki)

Gelaran Grand Prix Gold kedua berlangsung di Lucknow, India dengan total hadiah USD 120.000. Praveen Jordan/Debby susanto akhirnya berhasil meraih gelar setelah sepanjang 2015, belum bisa memberi hasil terbaik. Gelar Grand Prix Gold pertama untuk Praveen/Debby ini berhasil diraih setelah di babak final mengalahkan Puavaranukroh Dechapol/Sapsiree Taerattanachai 23-25 21-9 21-16. Pada tahun 2015 sendiri, gelar ini dipersembahkan Riky Widianto/Puspita Richi Dili.

Saapsiree Taerattanachai/Puavaranukroh Dechapol, Debby Susanto/Praveen Jordan, dan Tim India GPG

International Series (IS) dan International Challenge (IC)

Winner
Runner Up
-
-

Pada bulan Januari, belum ada gelar yang didapatkan dari kelas IS dan IC. Selama bulan ini, Tim Indonesia mengikuti satu gelaran IS dan dua gelaran IC.

Gelaran IS yang diikuti adalah Yonex Estonian International 2016. Ini merupakan ajang pertama yang diikuti Tim Indonesia. Pada ajang ini, Tim Indonesia diwakili Asuro Rizko dengan mengikuti sektor Ganda Putra dan Ganda Campuran. Asuro berkolaborasi dengan Florent Riancho (FRA) di Ganda Putra dan Riika Sinkko (FIN) di sektor Ganda Campuran. Hasil terbaik hanya mencapai babak Semifinal untuk Ganda Putra dan Perempat Final untuk Ganda Campuran. Pada tahun 2015 sendiri, tidak ada pemain yang mengikuti gelaran Estonian IS.

Pada ajang International Challenge, ajang yang diikuti adalah China International Challenge 2016 dan Swedia Masters 2016. Gelaran China IC hanya menempatkan Andre Marteen (MS) sebagai pemain dengan langkah terjauh, yakni babak Perempat Final. Andre terhenti dari Haichao Liu (CHN) dengan 18-21 17-21. Tahun sebelumnya, perjalanan terjauh juga adalah babak Perempat Final lewat pasangan Hafiz Faisal/Masita Mahmudin (XD).

Sedangkan pada ajang Swedish IC, perjalanan terbaik hanya mencapai babak Putaran Dua (R2) lewat pasangan Sakti Kusuma/Indra Lesmana yang dikalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (DEN) 9-21 13-21. 2015 lalu, perjalanan terjauh wakil Tim Indonesia lewat Hera Desi (WS) dan Pasangan Campuran Wibowo Setyaldi Putra/Cecilia Bjuner (SWE) juga berakhir di babak Putaran kedua (R2).


Junior Tournament (Junior International Series)

Winner
Runner Up
1
2

Granular Pay Paid Junior Open 2016 yang mempertandingkan kelas under 19, menempatkan Virni/Phita sebagai jawara sektor Girls Double U19. Sedangkan Emanuel/Alfandy (BD U19) dan Alfandy/Phita harus puas dengan posisi Runner Up.

GD U19
Virni Putri Jafar/Phita Haningtyas Mentari
vs
Ruethaichanok Laisuan/Alisa Sapniti (THA)
11-21 21-13 21-18
BD U19
Emanuel Randhy Febrito/Alfandy Rizki Kasturo
vs
Pakin Kuna Anuvit/Natthapat Trinkajee (THA)
23-21 15-21 16-21
XD U19
Alfandy Rizki Kasturo/Phita Haningtyas Mentari
vs
Pachaarapol Nipornram/Ruethaichanok Laisuan (THA)
12-21 22-24

Pada ajang yang sama di tahun 2015, langkah terjauh hanya mencapai babak Putaran Tiga (R3) lewat Saehul Islam (BS U19).


Laisuan/Sapniti dan Virni/Phita (Ka/Ki)
Alfandy Rizki Kasturo/Emanuel Randhy Febrito (Ka/Ki)
Alfandy/Phita, Tim Thailand Jr, dan Nipornram/Laisuan


“Jika lawan berlatih lima jam dalam sehari dan kita berlatih lima jam pula serta semua usaha yang sama sudah dilakukan seperti lawan, lalu akhirnya kalah di pertandingan, hal ini bisa diterima. Yang tak bisa diterima adalah kalau lawan berlatih 10 Jam dan kita Cuma lima jam lalu kita kalah” – Gita Wirjawan via badmintonindonesia.org


Upcoming events

03-07 Februari
Manhattan Beach International Series 2016
08-13 Februari
Princess Sirivannavari Thailand Masters 2016
15-21 Februari
Badminton Asia Team Championships 2016
22-27 Februari
Djarum Sirkuit Nasional Li Ning Kalimantan Selatan Open - Banjarmasin
24-27 Februari
Austrian Open 2016



 Sumber: bwfbadminton.org, badmintonindonesia.org, wikipedia.org
Sumber foto: badmintonindonesia.org, @BadmintonNow, emanuelrandhy (IG), rawasit (IG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar