Pages

Rabu, 27 Juni 2012

Takdir

Jika takdir ini ku reguk
Akan ku pertaruhkan semua warna
Seperti ketika ku indra dirimu
Dalam sorot matanya

Jika air ini kering
Dengan apakah ku hanyut diri
Untuk menggapai nirwana mu
Adakah arus lain ditangan mu

KASK2

Disini disaat kau mengeluarkan malam Mu
Seakan semuanya terpaku dan membisu
Dan begitupun aku yang menunggu
Keajaiban menghampiriku

Air mata yang terus mengalir
Seakan ingin menebus dosa yang telah terukir
Aku takut semuanya akan berakhir
Sebelum ku ucap kata terakhir

Izinkan aku tuk meraih ampunan Mu
Izinkan aku tuk meraih ridho Mu
Karena tanpa Mu semua tak akan berharga
Walau aku hidup lebih lama

Ku akui semua kesalahan ku

Malam

Malam..
Apa aku boleh bertanya?
Kemana perginya bintang malam ini?
Apakah ia sedang bercumbu mesra dibalik gumpalan awan hitam disana?
Ataukah ia telah lelah menemanimu setiap hari?

Mengapa tak kau ganti saja posisinya dengan yang lain?
Dengan matahari, misalnya.
Toh matahari lebih terang dari bintang.
Dan mungkin lebih setia.

Dewasa

DEraian air mata bukti kelahirannya
WAktu yang akan mengaturnya
SAat terindah lah jawabannya

DEngan ini kita bisa berfikir lebih positif
WAnita lah yang kan merasakannya 
SAmpai sekarang apa kita sudah menjadi bagiannya?

DEcak kagum yang kita dapat kan jika kita sudah memilikinya
WArna dari segala kepribadian dan……..
SAmpul dari keindahan

Satu = ……..

Dunia ini hanya Satu
Dan kini sudah mulai membisu
Kepergianlah yang membuatnya begitu
Akupun tak mengerti
Kenapa harus ada lagi?
Padahal aku mulai bisa berdiri tegak
Untuk bisa manatap dan berpijak
dan kini......
aku mulai tak bergerak!