Cagar Alam Kepualauan Krakatau (indonesia.travel) |
#Repost
Tulisan ini mungkin mengingatkan kita, jika para atlet juga butuh
liburan dan refresh kegiatan layaknya kita para pekerja yang berkutat dengan
kegiatan sama setiap harinya. Ini cuma repost
dari deridestan.blogspot.co.id dan sudah cukup lama dipublish, tapi masih layak
buat dire-publish lah.
*TKP*
“Senin, 20 Juli 2015 saya menyempatkan diri menjemput juara bertahan
Taipei Grand Prix Gold 2014 dan 2015 Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di
bandara international Soekarno-Hatta. Ya, hanya sekedar warm welcome dan
mengucapkan selamat atas pencapaian yang telah mereka capai.
Greysia secara khusus meluangkan waktu pada saya (dan 2 orang teman)
untuk berbincang sebentar tapi hasil dari perbincangan itu malah membuat saya
jadi sedikit miris, terenyuh dan sedih karena ada satu jawaban Greys yang
harusnya tidak pernah terucap.
Saya : “Abis ini libur dulu kak?”
Greys : “Ia ni soalnya asrama juga blm ada siapa siapa, belum mulai
latihan”
Saya : “Wah Senin depan baru masuk ya ka?”
Greys : “Haha enggalah, ngapain? Ntar dibully lagi!”
Dan kamipun tertawa lepas.
“Ntar dibully lagi”, sebuah kalimat yang enteng dan Greys pun berkata
sambil tertawa tapi saya merasa ada makna yang dalam dari kalimat itu. Makna
yang harusnya disadari para haters
sebagai sebuah pesan bahwa apa yang mereka katakana bisa menjadi beban bagi
para pejuang dan pahlawan masa kini Indonesia.
Sebagai fans Greysia sejak 7 tahun lalu saya mengerti bahwa travelling adalah hoby Greys dan kalau
ditarik ke belakang haters memang
suka sekali mempermasalahkan hal ini. Jadi kalau saya sudah terbiasa dan
mungkin Greys juga tapi apakah pantas bila kalian haters mempermasalahkan sesuatu yang sudah menjadi hak mereka para
atlet?
Mempermasalahkan sesuatu yang sudah menjadi kebutuhan mereka?
Mempermasalahkan liburan? Pantaskah?
Saya suka bingung pada haters
yang suka mem-bully liburan-liburan
atlet, padahal mereka tidak pernah tahu
bagaimana atlet menjalani porsi latihan, menggarap semua program menyiksa,
menjalani hari-hari berat dari seminggu lainnya. Latihan fisik, latihan drill dan sebagainya sungguh sangat
menguras tenaga dan mental, belum lagi saat turnamen yang penuh pressure sehingga harusnya wajar bila
ada beberapa hari free mereka
memanfaatkan untuk liburan.
Saya mengerti, sebagai atlet mereka harus memberikan 100 bahkan 1000
persen dirinya untuk memberikan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia tapi
ingat atlet juga manusia, bukan robot yang kuat dan tidak punya rasa lelah, sehingga
memerlukan waktu untuk sekedar memulihkan jiwa dan pikiran. Percayalah, usai
liburan mereka akan kembali pada trek yang sesuai dengan semangat, fokus dan
mental yang baik untuk kembali meraih impian menjadi juara. Percayalah!
Dan pada akhirnya saya hanya mengajak para haters untuk bertobat mengurusi hal-hal yang menjadi hak mereka,
kurang-kurangin lah nyinyir hal-hal remeh temeh karena itu malah membuat kalian
terlihat makin tidak berguna. Lebih baik beri saran dan kritik membangun dengan
kata-kata yang mungkin pahit tapi tetap sopandan bermakna. Oia..satu lagi,
jauhkan ekpetasi sempurna pada mereka karena sesungguhnya sempurna itu hanya
milik Tuhan (atau Andra and The Backbone)
Ciao!
@Destangreys, 2015”
Sumber TKP: http://deridestan.blogspot.co.id/2015/07/sempurna-harusnya-hanya-milik-tuhan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar