Maaf ya
telatnya keterlaluan. Mudah-mudahan ada informasi yang masih bermanfaat.
Tabulated below are the Superseries performances based on country (wikipedia.org) |
Tabulated below are the Grand Prix performances based on country (wikipedia.org) |
Terimakasih Ya Rabb telah memberikan kami kesempatan hingga 2016. Kita sudah melewati step terakhir 2015. Banyak hal yang sudah dijajaki. Perkiraan yang seharusnya menghasilkan medali ternyata harus mundur satu langkah. Yups, mundur satu langkah untuk lari 2 atau tiga langkah di tahun 2016. Gimana kemaren liburan akhir tahunnya? Penting ni untuk atlet setalah berjibaku setiap hari dengan lapangan, net, raket, kok, akhir tahun itu time for refresh.
Selama tahun 2015, Tim Bulutangkis Indonesia sudah mengumpulkan 66
gelar juara dan 65 gelar Runner Up dari
gelaran kejuaraan dunia hingga kejuaraan junior, dari Glanular Thailand
International Challenge 2015 hingga Yonex Copenhagen Masters. Hasil tersebut
belum termasuk Kejuaraan Beregu, WBC Senior, dan Para-Badminton serta gelaran
diluar dari jadwal yang tertera di bwfbadminton.org, seperti Asian Schools
Badminton Championships, Seagames, dan Asean Schools Games.
Gimana tentang tayangan Bulutangkis di TV tahun ini? Sama atau Sama?
Mudah-mudahan ada sinyal positif dari KompasTV punya dampak positif buat
bulutangkis Indonesia. TV yang nayangin bulutangkis bisa jadi branding tersendiri. Tahun 2014 kemarin
kita dimanjakan oleh GlobalTV yang menayangkan AxiataCup, terutama Semifinal
dari pukul 14.00-22.00, itu terlama dan sesuatu hal yang perlu diapresiasi
untuk siapapun yang menyediakan dan membeli slot tv selama tayangan bulutangkis.
Sayang tahun 2015 AxiataCup harus di-cancelled.
Tahun 2015 cukup banyak atlet yang memutuskan untuk gantung raket.
Beberapa pemain seperti Jorrit de Ruiter (NED), Eric Pang (NED), Shintaro Ikeda
(JPN), Andrew Ellies (ENG), Wang Xiaoli (CHN), Imogen Bankier (SCO), Adriyanti
Firdasari, kalo Vita Marissa jadi ga ya? Will See (:. Sukses untuk semuanya,
Selamat menjalani hari baru dengan segala pencapaian yang lebih baik. Aamiin.
Pemain terbaik tahun ini sudah dirilis BWF, Kartu Tanda Anggota (KTA)
yang dulu direncanakan PBSI akhirnya bisa dirilis juga, kepastian Jakarta jadi
Host Indonesia Open sudah fix,
apalagi yang udah di-checklist
ditahun 2015? Mungkin yang paling ditunggu-tunggu setiap tahun sama atlet dan
para pecinta Bulutangkis, tidak lain tidak bukan Degradasi Promosi Pelatnas
juga sudah dirilis PBSI, itu juga udah checklist
#SIP.
Rekap, rapor, kaleidoskop, catatan, kumpulan, hasil, apapun sebutannya
sudah ter-posting sejak Januari
hingga Desember. And this is recap Indonesian medal in December.
Kalender dibulan Desember |
The 8th Asean Para
Games Singapore 2015
Winner
|
Runner Up
|
8
|
4
|
Kejuaraan ini merupakan ajang multi olahraga untuk para atlet difabel
antar negara di kawasan tenggara Asia. Tim Bulutangkis Indonesia berhasil
mengumpulkan 8 Emas, 4 Perak, dan 7 Perunggu. Ajang seperti ini seharusnya
lebih banyak ditayangkan di televisi. Televisi memang masih menjadi panggung
terbaik untuk memperkenalkan sesuatu lebih luas. Para orang tua yang mempunyai
anak penyandang difabel bisa lebih menyokong anaknya untuk menjadi atlet agar
mereka memiliki kepercayaan lebih dan juga bisa membanggakan negara. Semangat
untuk para atlet!
Tim
|
>
|
Indonesia
|
vs
|
Malaysia
|
2-0
|
MS SL3
|
>
|
Ukun
Rukaendi
|
vs
|
Duc Trung Pham (VIE)
|
21-11 21-19
|
MS SL4
|
>
|
Hary
Susanto
|
vs
|
Omar Bakri (MAS)
|
21-13 21-16
|
MS SU5
|
>
|
Suryo
Nugroho
|
vs
|
Cheah Like Hou (MAS)
|
21-17 21-19
|
WS SL4
|
>
|
Leani
Ratri Oktila
|
vs
|
Khalimatus Sadiyah Sukohandoko
|
21-12 21-14
|
MD SL3-SL4
|
>
|
Ukun
Rukaendi/Hary Susanto
|
vs
|
Dwiyoko/Fredy Setiawan
|
21-17 12-21 21-17
|
WD SL3-SU5
|
>
|
Leani
Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah Sukohandoko
|
vs
|
(ROUNDROBIN MATCH)
|
6-0
|
XD SL3-SU5
|
>
|
Fredy
Setiawan/Leani Ratri Oktila
|
vs
|
Dachathon Saengarayakul/Nipada
Seangsupa (THA)
|
21-11 21-11
|
WS SL3
|
>
|
Sriyati
|
vs
|
(ROUNDROBIN MATCH)
|
2-3
|
MD SU5
|
>
|
Suryo
Nugroho/Oddie Kurnia Dwi Listiant Putra
|
vs
|
Cheah Like Hou/Saaba Hairol Fozi (MAS)
|
21-13 21-6
|
Tim Bulutangkis APG Indonesia 2015 |
Ukun Rukaendi (MS SL3) |
Hary Susanto (MS SL4) |
Suryo Nugroho (MS SU5) |
WS SL4 on Podium |
MD SL3-SL4 on Podium |
WD SL3-SU5 on Podium |
Leani/Ukun (XD SL3-SU5) |
Sriyati (WS SL3) |
MD SU5 on Podium |
BWF World Superseries (SSF)
Winner
|
Runner Up
|
1
|
-
|
Turnamen Superseries Final yang berlangsung di Dubai Uni Emirat Arab
memberikan angin segar diakhir tahun setelah beberapa gelaran yang kurang
menyenangkan dari Tim Indonesia. Gelar ini seperti penutup yang menenangkan
sekaligus kabar positif jika Tim Bulutangkis masih terus berjuang memberi yang
terbaik. Gelar dari Turnamen dengan hadiah bergengsi ini didapat melalui pasangan
SuperDad Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Babah Ahsan dan Koh Hendra meraih
gelar di Dubai World Superseries Finals 2015 dengan skor 13-21 21-14 21-14
mengalahkan Chai Biao/Hong Wei (CHN).
Chai Biao/Hong Wei, Hendra/Ahsan, dan Tim Dubai SSF |
Grand Prix Gold (GPG) dan Grand Prix (GP)
Winner
|
Runner Up
|
3
|
1
|
Yonex Sunrise Indonesian Masters 2015. Perhelatan GPG yang diadakan di Graha Cakrawala, Malang bisa
dibilang cukup ramai dihadiri penonton yang rindu kemenangan. Walaupun lepas
dari target sapu bersih, banyak energi positif dan pembelajaran dari ajang ini.
Mulai dari Berry/Ryan yang menang dengan tampil baik, Owi Butet yang akhirnya punya
gelar diajang BWF 2015, dan waspada untuk para Tunggal Putra, K Srikant (IND)
seperti sudah menemukan ramuan untuk membalas kekalahan. Diluar kontrofersi
Srikant saat lawan Anthony Ginting dibabak SF, udah dibales juga kan sama Tommy
di Final #carasedikitsamamungkin. Buat Praveen/Debby ajang di 2015 punya tagar
sendiri sepertinnya #CobaLagiCobaLagi
MS
|
>
|
Tommy
Sugiarto
|
vs
|
K Srikanth (IND)
|
17-21 21-13 24-22
|
MD
|
>
|
Berry
Angriawan/Ryan Agung Saputra
|
vs
|
Chai Biao/Hong Wei (CHN)
|
21-11 22-20
|
XD
|
>
|
Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir
|
vs
|
Praveen Jordan/Debby
|
21-18 21-13
|
WD
|
>
|
Tang
Yuanting/Yu Yang
|
vs
|
Nitya Krishinda Maheswari/Greysia
Polii
|
17-21 11-21
|
Tommy Sugiarto |
Berry Angriawan/Rian Agung Saputra |
Praveen Jordan/Debby Susanto dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir |
Dari gelaran Grand Prix yang dihelat di benua Amerika, Tim Indonesia
diwakili Tim PB Djarum. Kendala Klasik (baca: Visa) memang sampe sekarang
sepertinya masih jadi kendala tersendiri. Tak banyak hasil positif dari ajang
ini. Hasil terbaik di 2015 K&D Graphics/Yonex Grand Prix hanya sampai babak
ke-2 (R2) lewat pasangan gado-gado Ryan Chew (USA)/Fran Kurniawan di Ganda
Putra dan Fran Kurniawan/Komala Dewi disektor Ganda Campuran. Sedangkan di
Mexico City Grand Prix, yang hanya mengirimkan Fran dan Komala harus berakhir
di babak Quarter Final. Ryan Chew
(USA)/Fran Kurniawan harus kalah dari Manu Attri/B Sumeeth Reddy (IND) dan
Fran/Komala harus kalah dari Solgyu Choi/Eom Hye Won (KOR).
International Challenge (IC)
Winner
|
Runner Up
|
-
|
-
|
Ajang International Challenge yang diikuti Tim Indonesia pada bulan
Desember ada tiga kejuaraan. Yonex USA International 2015, Yonex Italian
International 2015, dan Tata Open India International Challenge 2015. Dari ketiga
ajang tersebut tidak ada tambahan gelar untuk Tim Indonesia. Ajang-ajang
tersebut hanya diikuti Tim Luar Pelatnas. Perjalanan terbaik di Amerika hanya
sampai babak R2 lewat Nandang Arif Saputro (MS), Nandang Arif Saputro/I Komang
Sandy Wijaya (MD), dan I Komang Sandy Wijaya/Jenna Gozali (XD). Di Italia pun
sama halnya dengan di Amerika, babak terbaik harus berakhir di babak R2 lewat
Adi Pratama (MS) dan Aprillia Yuswandari (WS). Sedangkan di India, babak
terbaik adalah babak Perempat Final lewat Erlina Kurnianti disektor Tunggal Putri
dan Amri Syahnawi/Azisah Syafitri disektor Ganda Campuran.
Invitation Tournament (IT)
Winner
|
Runner Up
|
-
|
2
|
Gelaran Yonex Copenhagen Masters ini merupakan gelaran yang diadakan
diakhir tahun selepas hari Libur Natal (25/12). Ajang ini hanya mempertandingkan
pemain/negara yang mendapatkan undangan dari pihak penyelenggara, dan hanya
sedikit pemain yang ikut serta dalam ajang ini. Bisa dibilang ini jadi ajang
berlatih untuk pemain Denmark yang tidak begitu banyak memiliki sparing partner. Dan tahun ini
mempertandingkan sektor Tunggal Putri yang sebelumnya tidak dipertandingkan.
Tim Indonesia diwakili Wahyu/Ade (MD), Ketut/Anggia (WD), dan Ronald/Melati
(XD). Hanya Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani yang tidak naik podium
(SF). *Noted untuk penyelenggara* kalo bisa yang diundang yang punya ranking 10
besar, biar seru. Setuju?
MD
|
>
|
Wahyu
Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf
|
vs
|
Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN)
|
13-21 16-21
|
WD
|
>
|
Ni Ketut
Mahadewi Istirani/Anggia Shitta Awanda
|
vs
|
Christinna Pedersen/Kamilla Rytter
Juhl (DEN)
|
10-21 8-21
|
Mathias Boe/Carsten Mogensen, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, dan Tim Copenhagen Masters 2015 |
Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, Anggia Shitta/Ketut Mahadewi, dan Tim Copenhagen Masters 2015 |
ટીમ, તમારી મહત્વાકાંક્ષા રાખો
Ṭīma, tamārī mahatvākāṅkṣā rākhō
Upcoming events
11-16 Januari
|
Apacs Junior Masters 2015 - Magelang
|
14-17 Januari
|
Yonex Estonian International 2016
|
19-24 Januari
|
Malaysia Masters 2016
|
19-24 Januari
|
China International Challenge 2016
|
19-24 Januari
|
Granular Thailand Junior International 2016
|
21-24 Januari
|
Swedish Masters 2016
|
26-31 Januari
|
Syed Modi International Badminton Championships 2016
|
Sumber: bwfbadminton.org, badmintonindonesia.org,
wikipedia.org
Sumber foto: youtube.com
(Sport Singapore), badmintonindonesia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar