Tabulated below are the Superseries performances based on country (wikipedia.org) |
Tabulated below are the Grand Prix performances based on country (wikipedia.org) |
Tur liputan dari tv satu ke tv lainnya, dari makan malam dengan artis
hingga pejabat tinggi, dan tak lupa penerimaan bonus yang mumpuni dari klub
asal, menjadi ritual sang juara All England. Hal yang biasa terjadi pada
kemenangan besar untuk atlet Indonesia. Setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir,
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, kini giliranj Praveen Jordan/Debby Susanto
merasakannya. Siapa lagi yang mau coba gimana rasanya diagungkan?
Selama 31 hari dibulan ketiga 2016, sembilan ajang telah diikuti tim
Indonesia dari semua yang tertera di bwfbadminton.org. Tim Profesional (klub)
dan Tim Pelatnas meraih 1 Emas Superseries Premier, 1 Emas Superseries, dan 1
Emas International Challenge.
Total Medali Tim Indonesia hingga bulan ketiga 2016, 1 Piala Kejuaraan
Tim Asia dan 9 Medali Emas.
SS/SSP
|
2
|
GP/GPG
|
3
|
IS/IC
|
3
|
Junior Events
|
1
|
This is recap Indonesian medal
in March!
Kalender dibulan Maret |
BWF World Superseries (SSP dan SS)
Winner
|
Runner Up
|
2
|
2
|
Gelaran BWF World Superseries dibuka di Birmingham, Inggris dan
dilanjutkan di New Delhi, India diakhir bulan. Hasil manis berhasil diraih
dengan meraih dua gelar Juara dan dua gelar Runner
Up dari sektor Ganda Campuran dan Ganda Putra.
Medali World Superseries pertama dibuka oleh Praveen Jordan/Debby
Susanto (XD) dari Yonex All England Open. Setelah meraih gelar Grand Prix Gold
Pertama diawal tahun, kali ini mereka meraih Superseries Premier pertamanya di
ajang yang memperebutkan total hadiah USD 550.000,-. *untung Praveen/Debby menang, kalo ga bisa
ramai jagad maya, secara kan pada gugur berjamaah di R2.
Partai Final berhasil mereka selesaikan dengan dua set langsung 21-12
21-17 dari pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Pada
tahun lalu, hasil terbaik Tim Indonesia menjadi Runner Up yang dicatatkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Praveen/Debby dan Christinna/Joachim (Ka/Ki) |
Persembahan selanjutnya dilanjutkan oleh Gideon Markus Fernaldi/Kevin
Sanjaya Sukamuljo (MD) dari ajang dengan total hadiah USD 300.000,-, Yonex
Sunrise India Open. Sama halnya dengan Praveen/Debby, Marcus/Kevin berhasil
meraih gelar Superseries pertama dengan sebelumnya meraih gelar Grand Prix Gold
pertama di Malaysia GPG Januari lalu.
Partai Final mempertemukan All Indonesia Finals \(^_^)/ Marcus/Kevin
vs Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dengan hasil akhir 21-17 21-13. Akhirnya
bisa All Indonesia Finals lagi di ajang Superseries, setelah dua tahun lalu
lewat Ganda Campuran Tontowi Liliyana vs Riky Karanda/Puspita Richi Dili
(koreksi kalo salah) di Singapore SS 2014. Untukk sektor Ganda Putra sendiri,
terakhir terjadi All Indonesia Finals di Japan SS 2009 antara Hendra
Setiawan/Markis Kido vs Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan.
Gelar Runner Up lainnya diraih pasangan Riky Widianto/Puspita Richi
Dili yang terpaksa harus mengalah dari pasangan Lu Kai/Huang Yaqiong (CHN)
13-21 16-21. Mudah-mudahan menjadi progres yang baik untuk pasangan ini,
setelah mengalahkan pemain unggulan dibabak sebelumnya. *pasangan ini rupanya
berhasil melejit setelah rujuk, hehe.
Pada ajang yang sama di tahun 2015, posisi SF merupakan perjalanan
terjauh Tim Indonesia lewat Tommy Sugiarto (MS), Praveen Jordan/Debby Susanto
(XD), dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja (XD).
Grand Prix Gold (GPG)
Winner
|
Runner Up
|
-
|
1
|
Belum ada tambahan gelar GPG untuk bulan ini, rentetan kemenangan dari
bulan sebelumnya terputus di German GPG, Swiss GPG, dan New Zealand Grand Prix
Gold. Bulan ini harus puas dengan torehan 1 gelar Runner Up dari ajang New Zealand GPG.
Grand Prix Gold pertama dibulan Maret dihelat di Mulheim an der Ruhr,
Jerman dengan total hadiah USD 120.000,-. Hasil terbaik dilewati Nitya
Krishinda Maheswari/Greysia Polii (WD) yang harus tersandung dari pasangan
Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai 21-16 22-24 19-21,
dibabak Semifinal. Pada ajang yang sama di tahun 2015, Tim Indonesia
menempatkan dua wakil sebagai Runner Up
lewat Dionisius Hayom Rumbaka (MS) dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri
(WD).
Tur GPG Eropa selanjutnya berlangsunng di Basel, Swiss. Wakil
Indonesia belum bisa bergerak jauh diajang yang menyediakan Prize Money USD 120.000,-. Perjalanan
terjauh hanya Babak Ketiga (R3) lewat Muhammad Bayu Pangisthu (MS) yang harus
tersingkir dari Xue Song (CHN) 16-21 11-21. Sedangkan 2015 lalu, perjalanan
terjauh adalah babak Semifinal lewat Gideon Markus Fernaldi/Kevin Sanjaya
Sukamuljo (MD), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (XD), dan Riky Widianto/Puspita
Richi Dili (XD). *tahun ini hanya sedikit tim pelatnas yang dikirim
Terakhir dari ajang yang dihelat di Negara yang dekat dengan
Australia, Skycity New Zealand Open. Ajang yang dihelat di Auckland, New
Zealand dengan Prize Money USD
120.000,- ini, langkah terbaik Tim Indonesia menempatkan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi
sebagai Runner Up. Mereka harus
menyerah pada Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol dua gim langsung 18-21 14-21. Hasil
ini juga sama terjadi di tahun 2015, yang menempatkan Fajar Alfian/Muhammad
Rian Ardianto diposisi Runner Up.
Ricky/Angga dan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Ka/Ki) |
International Series (IS) dan International
Challenge (IC)
Winner
|
Runner Up
|
1
|
2
|
Satu tambahan gelar Juara dan dua Runner
Up datang dari Warsawa (Polandia) dan Orleans (Prancis). Dari tiga ajang
diikuti Romanian IS, Polish IC, Orleans IC Pasukan Bulutangkis Indonesia meraih
satu gelar Juara International Series dan dua gelar Runner Up International Challenge.
Ajang Romanian International 2016 yang berlangsung di Timisoara,
Romania, belum memberi kepuasan seperti tahun 2015 lalu yang menempatkan Adi
Pratama sebagai Juara dari sektor Tunggal Putra. Gelaran dengan Prize Money USD 6.000,- ini hanya
menempatkan Adi hingga babak Semifinal sebagai langkah terjauh Tim Indonesia.
Mungkin akibat hanya dihelat tiga hari (17-20 Maret), membuat para pemain harus
bertanding dengan jadwal yang ketat dan berdekatan.
Yonex Polish Open 2016 menjadi ajang pembuka yang baik untuk
Hardianto/Kenas Adi Haryanto (MD) meraih gelar Juara. Ajang yang memperebutkan
total hadiah USD 17.500, berhasil dilewati Hardianto/Kenas dengan menumbangkan
Puavaranukroh Dechapol/Kedren Kittinupong (THA) 21-5 18-21 21-15 dibabak Final.
Sedangkan ditahun 2015, babak terbaik hanya mencapai babak Semifinal lewat
Ihsan Maulana Mustofa (MS).
International Challenge terakhir dibulan Maret adalah Orleans International 2016 yang memperebutkan total uang USD 17.500,-. Tim Indonesia berhasil menempatkan Fitriani (WS) dan Hardianto/Kenas Adi Haryanto (MD) di babak Final, sayang mereka harus puas dengan posisi Runner Up. Fitri harus terjegal Goh Jin Wei (MAS) 21-15 10-21 7-21 dan Hardianto/Kenas terjegal Richard Eidestedt/Nico Ruponen (SWE) 21-13 12-21 19-21. Tahun 2015 sendiri, perjalanan terbaik diraih Andre Kurniawan Tedjono (MS) yang menjadi Finalis (Runner Up).
Hardianto/Kenas, Richard/Nico, dan Tim Orleans IC |
Fitriani dan Goh Jin Wei (Ka/Ki) |
Future Series (FS)
Winner
|
Runner Up
|
-
|
-
|
Seperti tahun sebelumnya, Ajang
Future Series yang diikuti wakil Indonesia adalah Waikato FS. Belum ada hasil
maksimal dari ajang ini, baik Runner Up
ataupun gelar Juara.
Maurice’s Polls and Spas Waikato
International 2016 yang berlangsung di Hamilton, New Zealand ini hanya
Nathaniel Ernestan Sulistyo yang menjadi wakil Indonesia. Hasil terbaik
Nathaniel disektor Tunggal Putra adalah babak Perempat Final, begitupun dengan
sektor Ganda Putra yang berduet dengan Niccolo Tagle (NZL). Di Tunggal Putra
harus kalah dari Nguyen Tien Minh 6-21 11-21, sedangkan di Ganda Putra,
Nathaniel/Niccolo harus kalah dari Shang Kai Lin/Lu Ching Yao (TPE).
Di tahun sebelumnya hasil terbaik
mencapai babak Semifinal yang juga lewat Tunggal Putra Nathaniel Ernestan
Sulistyo dan Ganda Putra Kaizar Bobby Alexander/Nathaniel Ernestan Sulistyo.
“Atlet yang ingin menjadi juara
harus tidak banyak berharap. Berharap musuh main jelek, berharap mendapatkan
drawing bagus, dan berharap main bagus. Itu nggak bisa kalau seperti itu. Kita
begini harus punya komitmen bahwa saya begini, saya punya tugas, dan saya mau
juara” – Rexy Mainaky via bola.liputan6.com
Upcoming events
01-03 April
|
Yonex Italian Junior 2016
|
04-09 April
|
Djarum Flypower Walikota Cirebon Open – Cirebon
|
05-10 April
|
Celcom Axiata Malaysia Open 2016
|
07-10 April
|
Finnish Open 2016
|
11-16 April
|
Milo School Competition I U.15 U.13 – Pekanbaru
|
12-17 April
|
OUE Singapore Open 2016
|
18-23 April
|
USM Flypower Open 2016 – Semarang
|
19-24 April
|
Bonny China Masters 2016
|
21-24 April
|
Victor Dutch International 2016
|
26 April-01 Mei
|
Dong Feng Citroen Badminton Asia Championships 2016
|
Sumber: bwfbadminton.org, badmintonindonesia.org, wikipedia.org
Sumber foto:
badmintonindonesia.org, youtube.com (BadmintonWorld.tv), Pawel Pietranik
Photigraphy pietranik.com (FB), id.victorsport.com, youtube.com (Badminton
Europe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar