Tabulated below are the Superseries performances based on country (wikipedia.org) |
Tabulated below are the Grand Prix performances based on country (wikipedia.org) |
Bulan ke-9 dalam tahun Masehi,
itu artinya tepat dibulan yang sama Olimpiade Rio 2016 akan dimulai. Beberapa
pemain mulai menunjukan peningkatan, ada juga si yang menunjukan penurunan atu
mungkin lebih tepatnya belum pada masa keberuntungan (Terkadang membutuhkan
keberuntungan dalam suatu pertandingan, Luck
is part of the Games).
Bulan September menjadi crowded dari bulan sebelumnya, baik
untuk event diluar maupun dalam negeri (jadi untuk bulan ini Recap ada Part-1
dan Part-2). Oia sebelum mulai recap,
mau dukung untuk teman-teman yang melakukan perlawanan terhadap Asap di
Sumatra, Kalimantan, dan daerah sekitarnya. #MelawanAsap. Selain asap yang
pastinya mengganggu kesehatan, juga berdampak langsung menghambatan panitia yang
memiliki hajat di wilayah yang terkena dampak. One of them is Sirkuit Nasional. Sirkuit Nasional di Kalimantan
sedikit terganggu dan beberapa pemain memilih mundur, bahkan Sirkuit Nasional
di Pekanbaru yang seharusnya digelar dibulan Oktober harus diundur hingga akhir
November.
Bulan ini sebenarnya ga ngikutin
sama sekali bagaimana perjalanan Tim Indonesia. memang jujur, hampa tanpa
Signal Internet -_-. Tapi seneng juga si pas dapet kabar ada tambahan medali
Superseries, hingga perdebatan bongkar pasang pemain Pelatnas yang akan
dilakukan. Finally, dibongkar juga. Jadi ga sabar nunggu kabar Promosi
Degradasi (denger-denger akhir tahun si). Karena ga banyak tau kabar perjuangan
para pemain, jadi cuma bisa rekap hasil poin pertandingan ni. Yang tau atau
mungkin ada komentar untuk para pemain yang berlaga. Boleh kali komen di Kolom
Komentar dibawah :). Semangat Pasukan Tim Nasional. Semangat juga untuk Tim Profesional.
Let’s go to recap Indonesian medal in this September.
Kalender dibulan September (Sumpah ini kalender paling "Rungseb" aka Berantakan -_-) |
BWF Major Event (World Senior Championships)
Winner
|
Runner Up
|
4
|
1
|
Setelah bulan Agustus kemarin ada
WBC (World Badminton Championships) di Istora Jakarta, bulan September ini ada
Kejuaraan Dunia dengan tingkat yang berbeda, yaitu BWF World Senior
Championships 2015. Dari lima sektor (MS, WS, MD, WS, XD) dengan delapan
kategori, yakni U35, U40, U45, U50, U55, U60, U65, dan U70, Tim Indonesia
Senior mengikuti 8 Nomer. Hasil yang didapatkan juga tidak begitu mengecewakan.
Para Legenda berhasil merebut 4 Emas dan 1 Perak. *Ajang ini seperti Reunion Party kali ya. Apalagi liat
Tony/Flady tanding, mengenang masa emas Indonesia sepertinya.
Gelar Juara Tim Indonesia
|
Hastomo Arbie (MS 55)
|
Tony Gunawan (USA)/Flandy Limpele (MD 35)
|
Harijanto Arbi/Tri Kusharjanto (MD 40)
|
Uun Setiawan Santoso/Simbarsono Sutanto (MD 55)
|
Gelar Runner
Up Tim Indonesia
|
Karyanto Tan/Suganyanto Hadi Wahono (MD 50)
|
Priestman, Hastomo Arbie, Seiji, Loke, dan Poul Erik (Ka/Ki) |
Naruenart/Apichai, Flandy/Tony, dan Bruijstens/Weistra (Ka/Ki) |
Rasmussen/Stavingaard, Tri/Arbi, Jennings/King, Dharma/Koch, dan Poul Erik (Ka/Ki) |
Tim WBC Senior 2015 |
BWF World Superseries
(SS)
Winner
|
Runner Up
|
1
|
1
|
Turnamen Superseries bulan ini
berlangsung di Asia Timur. Jepang dan Korea Selatan. Yonex Open Japan
memberikan kabar positif (#KemilauIhsan) dan sedikit kurang menyenangkan.
Selain memang tidak ada gelar juara tambahan, Track Record Semifinal yang biasa dilampaui Tontowi Ahmad/Liliyana
Natsir disetiap event, harus terhenti dibabak Quarter Final. Owi/Butet sendiri selalu mencapai babak minimal
Semifinal sejak awal tahun ini, dan baru meraih gelar di Badminton Asia
Championships 2015. Tetep Semangat Kalian!!!! Karena kalian yang memiliki tren
konsistensi sejauh ini. Tim Indonesia sendiri harus puas dengan pencapaian
babak Semifnal melalui Tommy Sugiarto yang harus mengakui kemenangan Lin Dan
(21-17 21-17), dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang melepas asa Juara
dari Lee Yong Dae /Yoo Yeon Seong dengan skor 21-16 21-16.
Keep Salut untuk Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii di Victor
Korea Open. Gelar ini merupakan Gelar Superseries di sektor Ganda Putri
pertama ditahun ini bahkan sejak tahun 2008. Terakhir kali gelar ini diraih
diajang Djarum Indonesia Superseries 2008 lewat pasangan WD yang luar biasa Vita
Marissa/Liliyana Natsir. Nitya/Grey dibabak puncak mengalahkan pasangan Korea
Selatan Chang Ye Na/Lee So Hee dalam 2 Set langsung 21-15 21-18. Sayang Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir yang juga masuk babak final harus puas dengan gelar Runner Up. Lagi-lagi mereka harus
mengakui keunggulan Zhang Nan/Zhao Yunlei yang keenam ditahun ini. H2H dipegang
Duo ZZ (6-0). Duo ZZ ini jujur makin memikat, kekuatan mereka selalu bikin
geleng-geleng kepala *Baca: keren pake banget*. Daebak!!. Tapi bukan berarti
mereka tidak bisa dikalahkan. Ayo tambah semangat latihannya Tim!! (:
Chang Ye Na/Lee So Hee dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (Ka/Ki) |
Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad dan Zhao Yunlei/Zhang Nan (Ka/Ki) |
Eh ngomong-ngomong Korea SS ini,
ada yang tau ga alasan penyelenggara mengatur jadwal di babak Qualifikasi bisa
mepet-mepet banget? Pas dapet kabar Ginting hanya jeda sebentar antar
pertandingan, jadi kepikiran ini sebenernya salah pengaturan jadwal atau ini
normal? Atau cuma karena Ginting kelamaan aja dibabak sebelumnya jadi istirahatnya
mepet? Sebenernya Recovery Atlet itu
baiknya berapa lama ya untuk siap tanding lagi?
Waktu Pertandingan Ginting di Korea SS |
Ini hanya sebagian total kemenangan yang diperoleh bulan
ini, masih ada sembilan event lain,
dengan 19 Emas dan 8 Perak lain yang wajib kalian tau.
Lanjut ke Part 2 >> link Recap Medali Bulutangkis di September 2015 (Part-2)
*Credit Title
Foto dan Sumber info lainnya gabung di Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar