Stadion Sepakbola dan Hall Konser Musik

Linkin Park at GBK (2011)

Kisruh hashtag atau tagar salahsatu boyband, sempat menjadi Tranding Topic World Wide (TTWW) dijejaring social. Masalah ini bermula dari mepetnya jadwal konser dan jadwal Kualifikasi Piala AFC U-23. Konser sendiri akan dihelat pada tanggal 25 Maret 2015 dan Piala AFC akan dihelat pada tanggal 27-31 Maret 2015.

Lautan Merah GBK

Siapa pembuat tagar pertama kali sebenarnya bisa dicari, atau bahkan semua sudah tau. Ini sekedar memberi informasi sama Netizen yang membuat tagar. “Penyelenggara konser sudah mengajukan pemakaian stadion sejak dua tahun lalu, sedangkan PSSI baru Januari karena penunjukan tuan rumah dari AFC jatuh pada Desember 2014” – Harian Bola, Rabu, 18 Maret 2015 | No. II | 238.

Siapa yang salah? Semua harus saling sadar diri. Mari saling mengambil pelajaran. Yang pasang tagar di Twitter juga pasti sayang sama Timnas, sayang sama Indonesia. Mereka ada rasa khawatir stadion yang bangsa Indonesia banggakan bisa rusak dan tidak bisa digunakan. Sebenarnya para supporter sepakbola tenang. Fans Boyband gak segahar penonton yang katanya sayang tapi sering membuat kerusakan di stadion.

Promotor harus bisa meyakinkan kami, para supporter jika tidak akan ada kerusakan dan menjaga stadion dengan sangat baik. PPPK GBK (Pengambangan Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno) harus benar-benar memperuntukan (mendahulukan) kompleks GBK untuk kepentingan olahraga, agar tidak ada lagi selentingan bahwa pengelola kurang memberi ruang bagi latihan dan kebutuhan atlet.

Gelora Bung Karno Stadium, Jakarta

Buat pemerintah, bantulah kami para pendukung olahraga Indonesia dan atlet apapun cabang olahraganya punya kompleks olahraga lain yang bisa kami banggakan. Biar federasi olahraga tidak terus menerus mengajukan GBK sebagai tempat penyelenggaraan olahraga penting.

Karena saya kurang mengenal dan mengetahui proses pengajuan stadion bagi sepakbola, saya mau ngasih contoh PBSI saja. Tahun lalu PBSI mengajukan Istora untuk menjadi tuan rumah Piala Thomas-Uber 2016. Pada bidding tersebut Tiongkok terpilih menjadi tuan rumah dengan Kushan sebagai kota penyelenggara. Kushan sendiri kota ketiga Tiongkok yang menjadi tuan rumah Thomas-Uber. Guongzhou (2002), Wuhan (2012), dan Kushan (2016). Cerita pendek itu harus jadi perhatian pemerintah, agar semakin banyak GBK-GBK lain di Indonesia.

Hei Suporter Indonesia, jangan suka jelekin nama Indonesia. Dengan kalian membuat tagar negatif, kalian membuat nama Indonesia negatif dimata dunia. Kalian harus ingat, bukan kali pertama GBK dipakai selain acara sepakbola. Acara kampanye beberapa partai pernah di GBK dan ujian SPMB atau PNS juga pernah di GBK.

Konser Salam Dua Jari at twitter.com

Bee Gees (1972), Deep Purple (1975), Mick Jangger (1988), Bad Religion (2011), Linkin Park (2011), Metallica (2013) dan Panic At The Disco & Yellow Card (2011) konsernya digelar di GBK [Sumber lintas.me]. Bukan Cuma di Indonesia stadion diperuntukan untuk konser. Jadi tidak bisa disalahkan jika ada penyelenggaraan selain olahraga disebuah stadion.

*Padji Pragiwaksono aja pengen punya event di GBK, “Sengaja kuciptakan lagu ini untuk dibawakan suatu hari dihadapan ratusan ribu anak negri, kutakluan Gelora Bung Karno”  - GBK, Pandji Pragiwaksono.

Bersyukurlah kalian supporter sepakbola, kalian bisa menikmati sepakbola dibeberapa stadion (Jaka Baring, Manahan, dll) untuk pertandingan penting dan pertandingan internasional. Walaupun tidak bisa pergi ke stadion, kalian bisa duduk manis di rumah dengan tayangan televisi tanpa berbayar dan tanpa sibuk mencari link streaming.

Sumber foto: Ari Saputra (coolk45.blogdetik.com), smeaker.com, Robert Windel (flicker.com), @Joe_Taslim (twitter.com)