Presscon Net Home Of Badminton (4 Maret 2014) |
Home Of Badminton, rindu sepertinya dengan selogan itu. Tepat sebelas bulan
yang lalu (6/3/2014) website resmi PBSI
badmintonindonesia.org (NET. Hadirkan Bulutangkis untuk Indonesia) memposting berita tentang
NET. yang akan menayangkan pertandingan Mayor Event, Superseries, sampai Grand
Prix Gold. Walaupun telah memiliki hak siar dan jadwal turnamen yang akan ditayangkan, tidak membuat tayangan Bulutangkis itu bisa kami lihat. Banyak faktor yang
membuat tayangan tersebut entah pindah tayang pada pukul berapa.
Beberapa turnamen memang sempat tayang live dan beberapa delay hingga pukul 01.00 dini hari.
Pertandingan partai puncak Bulutangkis yang memang diselenggarakan diakhir pekan
(Sabtu-Minggu), membuat stasiun TV berfikir mengenai ratting dan keuntungan. NET. yang juga memiliki kontrak dengan salah satu
bank disetiap akhir pekan, memilih mendelay Bulutangkis hingga dinihari.
Itupun jika ada tim Indonesia yang menjadi salah satu Finalis atau Semifinalis diajang tersebut,
jika tidak ada satu pun pemain Indonesia, entah tayang dimana pertandingannya. *but
thanx for All England and Thomas/Uber Cup ^_^
Beberapa stasiun TV, sempat menayangkan tayangan Bulutangkis, Trans7
(Indonesia Open), GlobalTV (Axiata Cup), KompasTV (Indonesia GPG, Kejurnas,
Superliga), dan RCTI (Asean Games). Walaupun hanya tayang Semifinal dan Final,
paling tidak ada tayangan televisi yang bisa menayangkan olahraga prestasi ini. Mudah-mudahan konsisten
(Aamiin!!). Kalo TVRI, rajin tayangin Sirkuit Nasional dihampir setiap kota. Mungkin
TVRI hukumnya udah wajib kali ya. ^_^V
Salahsatu penelitian mengenai acara televisi yang saya dapatkan dari slideshare.net |
Sebenarnya penelitian ini
masih harus dilanjutkan demi mengetahui keabsahan hasil penelitiannya. Hanya saja,
saya ingin mengomentari penelitian tersebut yang menyatakan bahwa acara olahraga
memang belum sepenuhnya diminati oleh masyarakat.
Kunci sebuah bisnis sebenernya ada market,
market Bulutangkis sebenernya ada dan banyak.
Hanya saja belum konsisten. Kalo aja para pecinta Bulutangkis dan televisi siap dukung Indonesia
dalam kondisi menang ataupun kalah, saya yakin mereka akan enjoy melihat pertandingan layaknya
Real Madrid vs Barcelona. Semakin banyak yang menonton, rating naik, dan pasti banyak stasiun TV mau tayangkan Bulutangkis walaupun itu bukan tim
Indonesia.
Ayo jangan nyalahin TV terus,
atlet harus lebih rajin latihan biar sering-sering masuk final dan juara, penonton juga harus dukung Bulutangkis biar jadi tayangan
yang bisa dijual di televisi, caranya ya tonton Bulutangkis kalo lagi ada di TV, biar
TV seneng dan mau nayangin lagi. Buat TV juga jangan pelit-pelitlah.. kasian sama anak
BL (Badminton Lovers), pake TV
berbayar tayangan didelay (kalah sama
Tennis), streaming kalo lagi ada kuota, livescore kadang-kadang.
Jadi satu-satunya pelampiasan kami cuma baca TL (timeline) komunitas Bulutangkis atau nunggu status temen yang streaming. *sepertinya itu curhatan pribadi,
bukan anak BL :D
CC ke semua TV aja pak sekalian :D |
Tahun ini, belum ada kontrak lagi sepertinya dengan TV nasional, mungkin
NET. udah lelah dibully sama anak BL kali
ya, haha.. :)) Nayangin salah, ga nayangin salah. Ayo Pak Wisnu bales mention Pak Gita. ^_^
Sumber slideshare: http://www.slideshare.net/serenity101/metodelogi-penelitian-fenomena-remaja-dan-acara-tv-presentation
Sumber foto: @netmediatama, @GWirjawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar