|
Tabulated below are the Superseries performances based on country (wikipedia.org) |
|
Tabulated below are the Grand Prix performances based on country (wikipedia.org |
Bulan Juni hadir bertepatan dengan
bulan Ramadhan. Ternyata BWF sama PBSI nyuruh kita fokus sama Ramadhan guys :D. Gak banyak turnamen yang
diikuti Tim Bulutangkis Indonesia dibulan ini. Yang belum khatam Quran ayo
selesaikan. Lumayan ada satu hari lagi buat ngejar, yang udah di kampung
halaman, selamat mudik, selamat pulang kampung, selamat balik kampung, selamat
berkumpul dengan keluarga. 💙
Berkah diawal ramadhan dengan gelar
Australia Open patut disyukuri, walaupun tidak merambat hingga akhir bulan ini.
Alhasil gelar sematang wayang dibulan ini hanya datang dari Sydney, Australia.
*Alhamdulillah gelar Superseries lagi
Jangan tanya lagi kenapa 3 Tunggal
Putra andalan dan tim elit Ganda Putra gak dikirim ke Taipei GPG. Mereka sudah
difokuskan dikelas Superseries. Lagian Jonatan, Ihsan, Ginting, Angga/Ricky,
Marcus/Kevin sudah cukup banyak mengikuti turnamen hingga pertengahan tahun
ini. Bahkan Marcus/Kevin sudah mengikuti
11 turnamen hingga Australia Open kemarin.
Oia, berhubung besok sudah mau Hari
Raya Idul Fitri 1437 H, Minal ‘Aidin Walfaizin ya semua. Maafkan atas kalimat
yang ngasal dan kesoktahuan atas rekap selama ini. Bantuan koreksi dari
semuanya akan membantu agar lebih baik lagi. Terimakasih sudah mampir. 🙏
Selama bulan Juni, berdasarkan hasil
perjuangan Tim Indonesia disemua ajang yang tertera di bwfbadminton.org,
berhasil terkumpul 1 Emas Superseries dari empat ajang yang diikuti Tim Profesional
(Klub) dan Tim Pelatnas.
Total Medali Tim Indonesia hingga bulan ke-enam 2016,
1 Piala Kejuaraan Tim Asia dan 19 Medali Emas. (+1 RU Thomas Cup 2016)
SS/SSP
|
6
|
GP/GPG
|
3
|
IS/IC
|
9
|
Junior Events
|
1
|
This is recap
Indonesian medal in Juni!
|
Kalender dibulan Juni |
BWF World Superseries (SS)
Sydney, Australia menjadi kota ke-6
dalam penyelenggaraan BWF World Superseries. Trek perolehan medali Superseries
kembali ke jalur yang seharusnya dan bahkan tercipta kembali All Indonesian
Final disektor Ganda Putra yang kedua kalinya tahun ini. 1 gelar Ganda Putra
dan 1 gelar Runner Up berhasil dibawa
pulang.
Xiamenair Australian Badminton Open
memberi tambahan kembali perolehan medali Superseries dan Superseries Premier. Setelah
bulan maret lalu Gideon Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih gelar Superseries
pertamanya, kali ini mereka meraih gelar keduanya di Sports Centre, Sydney, Australia.
Prize Money USD 750.00,- yang
hampir menyamai Indonesia Open ini, digarap apik layaknya level Premier. Australia
semakin serius dalam mengembangkan bulutangkis, dan tentunya menjadi tren
positif untuk perbulutangkisan dunia. *Okk
focus to winner now
All Indonesian Final kembali
mempertemuakan Gideon Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Angga
Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Markus/Kevin kembali mengungguli seniornya dua
set langsung 21-17 21-13.
Melihat perjalanan tim Ganda Putra di
Australia ini cukup baik, bahkan Berry Angriawan/Rian Agung Saputro berhasil
masuk Semifinal. Sayang Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus gugur di Putaran
Dua (R2), begitupun dengan Hendra Aprida Gunawan/Markis Kido.
Sedangkan gelar Runner Up datang dari Nitya Krishinda
Maheswari/Greysia Polii yang harus tersingkir dari pemain masadepan Tiongkok
Bao Yixin/Chen Qingchen 21-23 17-21. Ini menjadi ajang bangunnya kembali
GreyNit setelah di Indonesia Open kemarin harus terjegal dibabak R2.
Tahun 2015, perjalanan terbaik Tim
Indonesia adalah Semifinalis lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (XD).
*Thanx again to KompasTV and All Sponsored yang menayangkan
Australia SS, terutama babak final. Padahal Kompas dulu bilangnya cuma level
Premier dan big event BWF (: ditambah hari itu Kompas sedang menayangkan Copa America
Centenario. Thanx for your commit. Entah
jodoh atau gimana, setiap Kompas nayangin ada gelar untuk Indonesia. Xoxo..
|
Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama dan Gideon Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Ka/Ki) |
|
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Chen Qingchen/Bao Yixin (Ka/Ki) |
Grand Prix Gold (GPG) dan
Grand Prix (GP)
Bulan ini gelar kelas Grand Prix
pun masih harus berpuasa. Mudah-mudahan cepet lebaran ya buat medali Indonesia
di kelas Grand Prix *Aamiin*. Perjalanan terbaik bulan ini di Taipei GPG dan Canada GP
adalah babak Semifinal.
Perhelatan Yonex Open Chinese
Taipei yang berlangsung di Taipei Arena ini memerebutkan total hadiah USD 200.000,-.
Perjalanan terjauh Tim Indonesia lewat pasangan Hafiz Faisal/Shella Devi Aulia
(XD) dan pasangan baru Riky Widianto/Gloria Emanuelle Widjaja (XD) adalah babak
Semifinal. Hafiz/Shella harus takluk dari Zheng Siwei/Chen Qingchen (CHN) 14-21
13-21, sedangkan Riky/Gloria harus tersandung dari ganda Malaysia Tan Kian
Meng/Pei Jing Lai 17-21 20-22.
Ajang yang sama di 2015, Indonesia
berhasil membawa pulang medali Juara lewat Nitya Krishinda Maheswari/Greysia
Polii (WD) dan medali Runner Up lewat
Gideon Marcus Fernaldi/Kevin Gideon.
Persinggahan selanjutnya Tim
Bulutangkis Indonesia, mengikuti ajang Grand Prix di Calgary, Canada. Hanya
tiga pemain yang mengikuti ajang ini, dan semifinal menjadi perjalanan terbaik.
Yonex Canada Open yang berlangsung
di Markin MacPhail Centre dengan total Prize Money USD 55.000,-. Andrei Adistia
yang berpasangan dengan Dong Adam-Xingyu (CAN) di Ganda Putra harus terhalang
Manu Attri/B Sumeeth Reddy (IND) 15-21 19-21 di babak Semifinal. Andrei yang
baru saja berhijrah ke kota Toronto, Canada, ini bermain rangkap dengan pemain
Canada lainnya di Ganda Campuran. Sayang di Ganda Campuran yang berpasangan
dengan Brittney Tam harus gugur di Perempat Final.
Dua lainnya adalah Nathaniel
Ernestan Sulistyo (MS) yang gugur di Putaran Dua (R2), dan Jeka Wiratama yang
gugur di Putaran Satu (R1), baik di Ganda Putra maupun Ganda Campuran. Jeka
juga saat ini sedang bergabung dengan salasatu klub di Canada, dengan pemain
Indonesia lainnya. *Selamat berjuang untuk semua
Tahun lalu diajang yang sama, Tim
Bulutangkis Indonesia meraih gelar Runner
Up lewat Pasangan Ganda Campuran Andrei Adistia/Vita Marissa.
International Challenge
(IC)
Satu-satunya ajang International
Challenge yang hadir dibulan ini adalah XXIX Spanish International. Ajang ini
hanya diikuti satu pasang Ganda Putra, dan perjalanan terbaiknya adalah
Perempat Final.
Madrid menjadi persinggahan international
kedua Sabar Karyaman Gutama/Franky Wijaya ditahun ini setelah sebelumnya di
Indonesia IS. Spanish IC menyediakan prize money USD 17.500,- dengan menjadikan
Polideportivo Marques de Samaranch sebagai tempat perhelatannya. Setelah di
Indonesia IS Sabar/Franky harus gugur di babak Perempat Final, kali ini pun,
mereka harus puas diposisi yang sama, setelah menyerah dari ganda Denmark
Kasper Antonsen/Niclas Nohr 15-21 10-21. Semangat Sabar/Franky!
Pada Spanish IC periode 2015, Adi
Pratama yang juga menjadi satu-satunya wakil Tim Bulutangkis Indonesia hanya
sampai babak Kualifikasi.
“Hal yang paling penting sekarang adalah komitmen
dari para atlet. Mindset mereka harus diubah, jangan cuma semata-mata mau jadi
pemain tim nasional tetapi tidak pernah juara. Jadi atlet harus punya angan-angan!”
– Edwin Iriawan via badmintonindonesia.org
Upcoming
events
05-10 Juli
|
Yonex US Open Grand Prix Gold
|
06-10 Juli
|
White Nights 2016
|
09-12 Juli
|
Badminton Asia Junior
Championships (Team Event)
|
13-17 Juli
|
Badminton Asia Junior
Championships (Individual Event)
|
18-23 Juli
|
Djarum Sirkuit Nasional Li Ning
Lampung Open – Lampung
|
18-24 Juli
|
Yonex Sunrise Vietnam Open 2016
|
23-31 Juli
|
The 8th ASEAN School
Games
|
Sumber: bwfbadminton.org, badmintonindonesia.org, wikipedia.org
Sumber
foto: badmintonindonesia.org