Disini disaat kau mengeluarkan
malam Mu
Seakan semuanya
terpaku dan membisu
Dan begitupun aku
yang menunggu Keajaiban menghampiriku
Air mata yang
terus mengalir
Seakan ingin menebus
dosa yang telah terukir
Aku takut semuanya akan berakhir Sebelum ku ucap kata terakhir
Izinkan aku tuk
meraih ampunan Mu
Izinkan aku tuk
meraih ridho Mu
Karena tanpa Mu
semua tak akan berharga Walau aku hidup lebih lama Ku akui semua kesalahan ku
Malam..
Apa aku boleh bertanya?
Kemana perginya bintang malam ini?
Apakah ia sedang bercumbu mesra
dibalik gumpalan awan hitam disana? Ataukah ia telah lelah menemanimu setiap hari?
Mengapa tak kau ganti saja
posisinya dengan yang lain?
Dengan matahari, misalnya.
Toh matahari lebih terang dari
bintang. Dan mungkin lebih setia.
Dunia ini hanya Satu
Dan kini sudah mulai membisu
Kepergianlah yang membuatnya
begitu
Akupun tak mengerti
Kenapa harus ada lagi?
Padahal aku mulai bisa berdiri
tegak
Untuk bisa manatap dan berpijak
dan kini...... aku mulai tak bergerak!